Studio
Hijau Lumut. Unik? Yap, menurut ku ini nama yang unik. Studio Hijau Lumut atau
yang udah lebih dikenal dengan nama SHL Asia ini adalah sebuah biro arsitektur
di Denpasar, Bali,tepatnya di Jalan
Sedap Malam Gang Pakis. Biro ini bergerak di bidang landscape. Dan itu jadi salah satu alasan aku memutuskan untuk KP
(Kerja Praktek) di sini.
4 Januari 2016
Aku
mulai masuk KP di SHL Asia ini. Aku amazed
dengan kesan pertama aku liat studio ini. Studio ini nggak begitu luas,
nggak begitu besar. Kecil, simpel, minimalis. Dari pertama datang, kita
disambut dengan sebuah pagar kayu tinggi. Ketika masuk, terlihat 2 massa
bangunan yang membentuk huruf L dengan pathway
yang dikelilingi batu koral di sekelilingnya, untuk menuju bangunannya. Tidak
terlalu besar, serius, tapi cukup asri dengan sedikit taman dan aksen kolam
pada bagian pojok halaman, …..fotoable nan instagramable lah. *saying fotony
gak ada heu L *
Sumpah,
aku bingung banget aku harus apa di hari
pertama KP-ku yang harus kuhadapi sendirian, karena nggak ada temen KP yang
lain di situ. Aku bingung harus kemana karena bahkan aku tidak menemukan
sesuatu yang biasanya ada di kantor2, “resepsionis”. Melihat bangunan
pertama kosong, yang bisa terlihat
begitu saja karena bangunan itu menggunakan kaca, lalu aku langsung menuju
bangunan kedua yang kira-kira jaraknya hanya 5 langkah dari bangunan pertama.
“Misiiii….”
*ini kayak mau main ke rumah orang ye?*
Oiya
sebenarnya juga aku agak ragu sih sama kantorku, awalnya. Karena ketika aku
lihat di maps, foto yang ditunjukkan itu bangunan yang bali banget, a.k.a batu2
dan bunga kamboja kuning. Namun beberapa hari sebelum KP mulai, aku coba survey
sama temanku untuk memastikan letak kantornya dan ternyata beda wujud! Karena
kecurigaan itu, aku tanya ke Mas Deni, kakak angkatanku yang KP di sini
sebelumnya. Dan jawabannya yang membuatku lebih kaget lagi adalah katanya, dulu
kantornya tu mau pindah. Eh, buset… -_-“ Karena
aku tidak menemukan titik terang, aku coba tanya sama bapak2 warga situ yang
kebetulan lagi ada di sekitaran situ. “Ini biasanya kantor sih mba, kayaknya
masih kantor juga kok sampe sekarang.” Yak setidaknya jawaban si bapak lebih
menenangkan meski gak tau maksudnya ‘masih kantor’ itu biro arsitektur apa
bukan wkwk.
*lanjut*
Dari dalam pun ada yang nyaut, mbak2 muda *yaiyalah muda* , cantik, dengan suara khas wanita Bali.
Dari dalam pun ada yang nyaut, mbak2 muda *yaiyalah muda* , cantik, dengan suara khas wanita Bali.
“yaa.. ini Fidy ya?” yak, aku disambut *alhamdulillah* wkwk. Lalu, aku
dipersilakan masuk dan disuruh duduk di salah satu kursi kerja. Saat itu di
kantor baru ada 2 orang, 2 mbak-mbak. Mereka adalah sekertaris dan bendahara
biro ini. Mbok Tiyari dan Mbok Lola,
namanya. Saat itu mereka masih sibuk beres2, karena awal tahun, hari pertama
mereka dan yang lainnya bekerja di tahun 2016. Sambil ngeliat mereka beres2
*kurang ajar juga yak, kaga bantuin* aku memerhatikan kantor ini. Asik banget
ini, trus yaaa curi2 dikit ambil foto, pokoknya begimana caranya kalo aku ga
keliatan lagi foto2 aja wkwk. Btw bukan foto selfie ya, tapi foto suasananya.
Kalo gak salah ini foto pertama yang kuambil.
Satu-satu karyawan yang lain berdatangan. Oiya, posisi duduk ku itu deket pintu masuk persis, jadi kalo para karyawan lain masuk dan mau presensi, pasti akan melewatiku. Nah itu persis banget tuh kayak kalo di pilem2 ada timelapse orang lalu lalang tapi suma ada 1 orang diem di situ. Ya begitu lah kira2. Tapi nggak ding, ketika mereka habis presensi Mbok Tiyari atau Mbok Lola pasti selalu bilang, “itu kenalan dulu tuh, anak KP” *ya kurang lebih begitu* Dan semuanya pasti kenalan, salaman satu2, bahkan ada yang baru dating dah langsung nyalamin aja, tapi lupa siapa wkwkw *antara Mas Anang atau Bli Satria* *oiya ini tokoh berikutnya yang seharusnya dikenalkan nanti, tapi muncul duluan* *gapapa lah ya*
Dari sesi
kenalan, ada satu yang menarik sih. Bali kan mayoritasnya agama hindu, dan pasti
akan lebih susah mencari yang islam di sana, berhubung aku muslim. Sebelumnya
aku kepo2 sih tentang personil SHL, dan di situ aku nemu ada 1 orang yang pake
kerudung *ya pastinya cewek lah ya*. Oke misi ku hari itu adalah mencari si
mbak2 itu. Dan, taraaaa, dia datang.
Mbak2 berkerudung. Waa, sangat nyata.
Kemudian ketika aku siap berkenalan, *tengtereengg* mbaknya melengos. LAH? …… oh mungkin mau presensi dulu.
Mencoba positive thinking, dan
bersiap untuk kenalan #2. *tengtereeeengg* LAH,
mbaknya kok malah melengos lagi dah. Dan saat itu mbaknya malah masuk ke
dalam, ngehampirin Mbok Tiyari dan Mbok Lola. Untungnya para mbok2ku tercinta
itu bilang ke si mbak berkerudung untuk kenalan sama aku, si anak KP. Alhamdulillah ada harapan berikutnya.
Kenalan time~. “Aya….” Lalu dengan menyambut jabat tangannya, aku bilang,
“Fidy…” *yaiyalah, emang mau nyebut nama apaan lagi, Stephanie (?)* Dan… yak
kejadian lagi. Si mbak ini langsung melengos lagi ke dalam dan ngrobrol2 lagi
sama yang lain. HIKSSS. Ya nasib~
Ketika orang di kantor dah mayan banyak, si Kak Aya ini pergi ke meja kerjanya
yang deket banget dari tempat aku duduk, lalu mengeluarkan sesuatu dan balik
lagi ke dalam, FYI ketika aku duduk, aku cuma main hp di bawah meja jadi gak
terlalu merhatiin juga apa yang tadi diambil Kak Aya. Tetiba aku mendengar
suara2 dari dalem, “ini oleh2, roti
unyil, ayo2 ambil.” Yak, terbuanglah
kau Fid, kataku dalam hati. Lalu aku tidak terlalu peduli lagi dengan
percakapan2 yang terjadi antar mereka, dan cuma memusatkan fokus ke hp doang.
“Mau??”
LAH, kayak ada yang ngomong barusan. *tetep liat hp*
“Fidy mau??? Ini ambil aja..”
LAH, kayak ada yang ngomong barusan. *tetep liat hp*
“Fidy mau??? Ini ambil aja..”
Aku
nengok ke atas, ternyata sekotak roti unyil disodorkan ke aku oleh seseorang
yang dari tadi melengos dan sekarang datang bak ibu peri menawarkan roti unyil
pada manusia lemah~~ Aw. Mungkin saat
itu mata ku berbinar2 kali yak? Alay sih emang. Tapi sumpah ya, saat itu aku
terharu sekali, sampe BENERAN aku foto itu satu biji roti unyil isi sosis merah
*dengan sembunyi2 tentunya di bawah meja* LEBAY? IYE EMANG, MASALAH BUAT LO.
Wkwkw. Saat itu kayak semua kejadian ingin kusyukuri dan kuabadikan. Entah kenapa
tapi mungkin itu karena untuk pertama kalinya aku ada di daerah orang, tanpa
siapapun, tanpa orang yang kukenal, semua asing, tapi ternyata terlalu banyak
orang baik hadir dalam kehidupanku., ululululu…
Tapi
ya sejak awal itu, sejak hari pertama, aku langsung deket sama Kak Aya. Kak
Aya-nya juga kayak ngemong, memperlakukan saya seperti adiknya heu :””
bayangkan aja, di hari pertama aku KP, pas makan siang aku langsung diajak
makan bareng. Ya itu gak seberapa sih sebenernya karena emang wajar terjadi di
kantor2 manapun kan yak? Setelah makan siang, aku langsung diajak ke kosnya.
Numpang solat doang sih. Tapi, siapa coba yang mau bawa orang asing, baru
pertama dikenal, dah main dibawa masuk ke kosnya aja. Sumpe, semenjak saat itu
aku akan berusaha menjadi ………………………………………………………………………………………………………………………………….…....................................................................................... ekor setia Kak Aya (?) wkwkw. Gak ding. Tapi ya bener sih, aku ngekor mulu.
Tapi Kak Aya nya juga peduli banget sama aku, sampai2 pernah ketika suatu hari
Kak Aya puasa dan saat waktu makan siang tiba dia yang nyariin orang buat
mintain tolong cariin makan untuk aku atau untuk ajak aku makan siang bareng
mereka. Ya ampooon, aku terharu sangatt
:”” bahkan, ketika cowoknya, Mas Dholi – yang juga orang arsi tapi kerja
di biro lain, datang ngajak Kak Aya makan, aku juga diajak dong. Buset, obat
nyamuk bet yak. Untung Mas Dholi-nya juga baik. Beberapa kali aku diajak makan
bareng bertiga, sampe pernah suatu hari, ketika cuma ada 1 motor untuk kita
bertiga, Mas Dholi yang disuruh jalan ke tempat makan sementara aku dan Kak Aya
yang naik motor hueehehe.
Oya
malah keasikan cerita Kak Aya. Aku bahkan belom cerita siapa saja personil SHL.
Ini dia:
Personil lengkapnya SHL. btw foto ini w save dari update-an path nya kak Aya, waktu kak Aya pindah. *minta ya kak hehe* |
Bli
Kadek
Ini
arsitek prinsipalnya SHL, orangnya ramah, baik, nampak wise sekali, kebapakan.
Wkwkwk. Konon, Bli Kadek ini semacam leader nya gitu di SHL, walau prinsipalnya
ada 4. Jadi ketika karyawannya ada masalah2 atau ngurus2 cuti itu urusannya
sama Bli Kadek. Pernah suatu hari aku dipanggil sama Bli Kadek ke ruangan
principal. *oiya ruangan prinsipal itu di bangunan 1 yang sekaligus sbg ruang
rapat juga* ketika aku dipanggil, arsitek2 yang lain langsung pada kaget dan
nengok ke aku, lalu pada nakut2in, ‘hayoloh Fid, mau dimarahin’ Ebuset.. salah anak bawang ini apa :( .
dan untungnya kaga ada acara marah2an. Saat itu Bli Kadek cuma pengen tau aja
apa yang ingin dicapai aku selama KP di SHL, dsb dkk. Yak gitu aja.
Bli
Sugi
Arsitek principal juga. Konon, Bli Sugi ini alumni UGM juga, ya sealmamater
lah. Bli Sugi juga bli yang paling mudah dikenali, karena *ehem* ……rambutnya
lebih sedikit (?) yak begitulah. Kalo cerita tentang Bli Sugi, itu diceritain
dari mbok2 yang rumpi abis sih haha. Katanya, ada ibu2 penjual rujak *atau apa
aku lupa* yang suka mampir ke kantor pada siang menjelang sore hari, bilang ke
mbok ini kalo bapak arsiteknya di sini ganteng2. Trus mbok mikir, siapa yang ganteng, lalu tanya ke si ibu
yang mana yang ganteng. ….tak disangka tak dinyana, si ibu itu bilang, “…itu,
yang botak…” ngg…… Ya Buk, Siyappp.
Wkwk.
Bli
Jung
Arsitek prinsipal lagi nih. Bli Jung ini sebenarnya gak galak sih, cuma cukup
tegas dan pengen segala sesuatu itu cepet. Nggg lebih terkesan tergesa sih.
Trus seringnya kalo bli ini udah masuk ruangan arsitek2, pintu ruangannya *yang
notabene susah ditutup rapat* pasti akan kebuka2 lagi, akibat kecepatan gerak
si blli ini yang terlalu berangin (?) ya maksudnya karna pake turbo gitu,
anginnya banyak. Dan aku, sebagai orang yang duduknya di dekat pintu punya
tambahan pekerjaan untuk mengembalikan pintu ke posisi yang benar, yang artinya
aku harus bolak-balik duduk dan berdiri. Menarique, bukan? Dan sejujurnya, di
ruangan arsitek itu Bli Jung ini yang paling populer digosipin wkwk. Selalu ada
dalam menu daftar cerita tiap harinya. Ya, saya yang anak KP mah dengerin doang
dah haha. Btw Bli Jung ini sepertinya yang paling beken di antara arsitek2 Bali
dibandingkan arsitek prinsipal lainnya. Wkwk.
Bli
Arya
Bli
prinsipal yang lainnya. Nah Bli Arya ini orangnya yang paling santai. Yang
paling deket sama kita2, soalnya lebih sering kerja di ruangan arsitek *apa
emang ruangannya di situ ya, ga tau juga sih* awal2 aku di SHL, mungkin minggu
ke-2, anak Bli Arya lahir. Aku diajak untuk nengok si adek bayi sama arsitek2
yang lain. Dan hari itu adalah hari dimana aku bepergian jauh di Bali, dan
berkeliling2 kota menggunakan motor tanpa helm. Selama ini aku pulang-pergi
kerja selalu naik ojek yang menyediakan
helm bagi penumpangnya, dan kalo cari makan siang selalu pinjem helm arsitek
yang lain. Tapi karna semua ikut jenguk, maka tak ada pinjeman helm. Yak makin
mendes lah saya. Btw anak Bli Arya lucu. Oiya istrinya juga arsitek, katanya
dulu alumni UGM juga, tapi lupa tanya lebih lanjut angkatan berapanya hehehe.
Mbok
Lola
Ini
sekertarisya SHL yang balesin email2 saya hehe. Mbok Lola ini cantik, khas
cewek Bali. Logatnya juga khas banget, dan halus banget kalo ngomong. Mbok Lola
ini baiiiiikk banget. Pernah suatu saat ngasih uang lebih ke Kak Aya yang mau site visit bareng aku, untuk lewat jalan
tol, biar aku ngerasain jalan tol di Bali hehe. *oiya itu uangnya uang kantor
ya*
Mbok Tiyari
Nah
ini sejolinya Mbok Lola nih. Kalo berdua sudah bergabung, beuuh rumpi abis. Tapi
lucu kok. Mbok Tiyari ini suka ngelawak, lebih rempong, lebih gak bisa diem
dah. Tapi duet Mbok Lola dan Mbok Tiyari paling mantab emang, duet dalam segala
apapun ya. Dan mereka adalah salah satu alasan yang membuat aku nyaman ada di
SHL. btw, dari mereka juga, aku dapet banyak cerita-cerita unpublished a.k.a
gosip tentang SHL dan bli-bli nya hahaha. Tapi tenang, tidak ada yang
berbahaya, pokoknya semua menyenangkan.
Kak
Aya ♥♥♥
Ini dia, my best lah hehe. Dari semua personil SHL, aku paling dekat
sama kak Aya. Salah satu alasan mungkin karena sama-sama muslim, dan cewek kali
ya. Seperti cerita di atas, kemana-kemana ku ngekor teros. Jadi penebeng setia
kak Aya, partner garap prroyek juga, pokoknya semua-muanya bareng kak Aya dah.
Kalo di kantor posisi duduk ku sama kak Aya gak sebelahan sih, tapi depan2an
agak nyerong dikit. Jadi kadang kalo ada sesuatu, suka liat2an, suka kode2an. Cukup
strategis lah ya posisi kita berdua hehe.
Mas Windy
Ini juga nih, ma fren. Hahaha. Mas Windy ini adalah tim SHL yang paling muda (dan
paling tinggi). Dia angkatan 2011, yang artinya gak beda jauh sama aku. Kebetulan
juga aku duduknya ditempatkan di sebelah dia dari awal, jadi paling sering
berkomunikasi sama Mas Windy. Btw Mas Wondy ini orang Bali juga kok, dan kayaknya
dari semua orang Bali yang ada di sana cuma Mas Windy yang kupanggil ‘Mas’. Mungkin
karena aku saat itu belum terbiasa manggil orang lain dengan sebutan ‘Bli’, sementara
dari awal masuk orang yang sering aku ajak ngobrol a.k.a. tanya2in itu ya Mas
Windy, jadi ya keterusan aja gitu manggilnya mas. Oiya karena Mas Windy duduk
di sebelahku, dari awal aku dibilangin *lupa sama siapa* kalo butuh bantuan
atau tanya2, disuruh tanya langsung aja ke masnya, dan yak, kugunakan fasilitas
itu dengan baik *ketawa setan* Kadang kasian sih kutanya-tanyain mulu. Awal2
banget tu aku agak segan tanya2, soalnya kadang Mas Windy suka nyuekin ;( atau
mungkin nggak kedengaran kali yak karena suara aku terlalu lirih *tsah*. Tapi ternyata
tidak juga sih, dia kadang nggak nanggepin pertanyaanku sesaat setelah aku
tanya. Pasti ada jeda selang beberapa setik po menit gitu. Dan belakangan
kuperhatikan ternyata kadang Masnya tu masih mau menikmati lagu dulu sampe
habis, baru mau ngomong wkwk. Oiya karena kami yang termuda, kami tu kaum ‘bocah’-nya
di sono. Ibarat kata, kami tu masih main kelereng ketika yang lain sudah
meninggalkan kelereng.
Mas Ama
Mas Ama itu baru muncul di hari kedua atau ketiga ku di SHL. Mas Ama
itu design illustrator nya SHL. Keren banget cuy gambarnya, dan keahlian
photoshop/digital imaging-nya pun sedap kali. Aku sempat pernah ditawarin untuk
tutorial photshop sama Mas Ama tiap hari Sabtu, dan katanya pun aku boleh ajak
temen-temenku. Tapi akunya gak jadi-jadi, karena satu dan lain hal. Sayang sih
sebenernya. Oiya bahkan Mas Ama ngasih aku library photoshop-nya, yang isinya banyak
banget buat material landscape dan yak berguna banget. Thanks to Mas Amaaaa~
oya, sama Mas Ama pun aku juga dekat, kebetulan duduknya dia di depan agak
samping ku *gimana tuh* Dia juga orang Bogor, sama kayak kak Aya, dan dia juga
muslim. Mas Ama itu suka banget yang namanya ngobrol, sharing2 sih, tapi ya
pokoknya kalo udah ngobrol lamaaaaa banget hahaha. Udah gitu, topiknya suka
berat, yang bahkan otak ku gak nyampe dan roaming di tengah2 dan berakhir
dengan respon ‘oh’, ‘ya’, ‘ngg..’, ‘aaa..’ disertai anggukan kepala. Nah bahayanya
adalah, Fidy itu kalo udah diajak ngomong gak bisa tuh yang namanya gak
nangepin, dan gampang banget ke-distract. Setip kali aku lagi nulis perintah di
software CAD, pasti masnya ajak ngomong, dan ya aku pasti tanggepin. Dan ketika
dah kelar ngomong, akulupa perintah apa yang mau kumasukin ke CAD, alhasil
ngulang lagi masukin perintahnya, dan begitu seterusnya. Tapi gapapa, masnya
asik juga. Banyak pengetahuan baru yang didapat kok.
Bli Satria
Bli Satria ini satu-satunya dari tim SHL yang basic nya dari sipil. Kalo gak
salah, bli Satria itu drafter, jadi kalo untuk urusan gambar kerja aku lebih sering
konsultasi sama bli Satria atau lebih tepatnya diteruskan ke bli Satria dari
Mas Windy yang bingung jawab pertanyaanku. Oiya posisi bli Satria ini juga
sebelahan sama Mas Windy, ya masih sejejeran lah ya jadi gampang tanya-tanyanya
hehe. Nah bli Satria ini orang pertama kali yang meminjamkan helm nya untuk
saya cari makan siang :”” bli Satria juga orangnya kocak, dan ngomong Bali nya
pun kental sekali. Mungkin itu juga yang buat bli Satria sukanya dengerin lagu ‘campursari’-nya
Bali.
Mas Anang
Nah Mas Anang ini katanya orang Jawa juga. Tapi tinggalnya emang di Bali, di
daerah yang banyak muslimnya, *lupa nama daerahnya* kalo gak salah di Singaraja.
Mas Anang bukan arsitek prinsipal di sini, tapi salah satu yang senior di SHL
karena udah eksis dari awal berdiri atau dari 5 tahun yang lalu kalo gak salah.
Mas Anang juga orangnya lebih pendiem, gak terlalu banyak bicara, tapi ya gak kaku
juga. Tetep kocak juga rasanya hehe. Dan diketahui pula sampe sekarang masih
awet di SHL, mantapp.
Bli Beni
Bli Beni ini orang Bali asli yang mukanya kayak Cina, alias mata sippt. Kalo diliat-liat
dari semua yang ada di tim, Bli Beni mukanya yang kayaknya paaling nyolot gitu
wkwk *no offense ya bli haha* Tapi
Bli Beni ini orangnya kocak, dan duo nya itu adalah Kak Ramon (next member yak wkwk). Nah sebelum aku
kelar KP di SHL, kira2 2 atau 3 minggu sebelumnya, bli Beni ini keluar dari SHL
duluan alias resign dari SHL karena entahlah, saya kurang paham, ya mungkin
karena satu dan lain hal yang tidak perlu kita ketahui juga. Nah saat bli Beni
ini pamit ke seluruh anggota tim, yang lain pada ngeledekin “si Fidy aja belom
keluar, eh malah si Beni yang keluar” *konteknya bercanda lho yaa* ya maksudnya, aku aja yang anak KP yang cuma sementara
aja belom minggat, eh ini malah yang tetap yang minggat haha. Btw sukses buat
bli Beni di tempat barunya J
Kak Ramon
Ini yang terakhir, kak Ramon. Kak Ramon ini bukan orang Bali juga, tapi dia
orang Lombok. Kak Ramon macam orang polos tapi gak polos gitu, jadi ya semacam
menjadi korban bully hahaha. Kak Ramon ini juga kocak orangnya nih. Kayaknya semua
orang yang ada di sana kocak2 dengan cara ‘kocak’-nya masing2 wkw. Btw kak
Ramon ini orangnya baiiiiiik banget kalo sama cewek, menghormati banget. Kalo sama
cowok, …………………………………………….. ya baik juga sih, walaupun nada bicaranya macam
ngajak orang berantem, tapi gapapa itu style mungkin hehe. Oiya salah satu
kebaikan kak Ramon adalah sebagai berikut *tsah*. Ketika aku pindah kos yang
lebih dekat dari kantor namun masih mayan jauh juga kalo jalan, ya sekitar 800
meter (?), dan kebetulan searah kak Ramon kalo mau berangkat ke kantor, kak
Ramon nawarin aku untuk berangkat bareng alias dijemput ke kos kalo berangkat. Jadilah
hari itu janjian sama kak Ramon untuk dijemput dan siap2 di depan kos. Kak Ramon
termasuk orang ‘pagi’, alias datengnya gak pernah telat. Karna itu, aku bersiap
lebih cepat dari waktu janjian. Beberapa menit berlalu, tak ada sosok Kak Ramon
yang lewat. Ya, mungkin karena emang
belum waktu janjiannya kali ya, pikirku. Ketika waktu janjian berlalu,
sosoknya pun belum kunjung muncul. 10 menit~ 15 menit~ 20 menit~ Masih tak
terlihat batang hidungnya atau pun motornya. Oiya kami masuk pukul 08.30, dan
saat itu jam menunjukkan kurang dari 5
menit lagi waktu masuk kantornya. Tapi, tetap masih kutunggu. 1 menit~ 2 menit~
3 menit~ 4 menit~ Oh tidak! Yak karena
sepertinya hanya harapan saja yang tiba, maka kuputuskan untuk berjalan ke
kantor dengan skill jalan a la atlet
jalan cepat-ku. Yak, benar saja sampai kantor aku terlambat beberapa menit, dengan
kondisi keringetan gerah, untung aja gak dimarahin. Lalu aku ditanya, “kak
Ramon mana?” dan yak kuceritakan kalo aku jalan gak jadi bareng kak Ramon
hingga akhirnya kak Ramon datang dan jauh lebih telat daripada aku. Aku lupa
kenapa, antara kak Ramon kesiangan atau bannya
bocor atau apa lupa. Yang jelas walaupun udah telat ternyata kak Ramon
masih berusaha mampir ke kos ku untuk jemput, tapi karna aku udah gak ada
yaudah langsung cus kantor wkwk. Yha kak
yha, w hargai kebaikan kakak hahaha.
Yak itu dia member-member SHL tercintah ini yang
dideskripsikan secara singkat *saya telah berusaha menyingkat, maafkan*~
It’s
a very long story for this post. Hopefully you can get my story~
still much to tell, but I’ll tell you on the next post J
still much to tell, but I’ll tell you on the next post J
Enough.
Love,
love, SHL ♥♥♥